Sampai balasannya sikancil mengalah dan tidak bisa berbuat apa-apa, yang mampu dia lakukan kini ialah minta pemberian dengan berteriak sekuat-kuatnya. Berharap ada hewan lain yang bisa menolongnya.
"Tolooonggggg.... toloooonnnngggg.....!!!" teriak sikancil
![]() |
Dongeng Anak - Gajah Yang Baik Hati dan Harimau |
"Hai,,, siapa yang berada didalam kolam itu??" tanya gajah
"Tolong aku... saya sikancil..." jawab sikancil
"mengapa kau bisa berada didalam kolam itu kancil?" gajah bertanya kembali terhadap kancil
Sejenak sikancil termangu dan mencari akal supaya sigajah mau menolongnya keluar dari dalam kolam tersebut
"Tolong gajah, saya tidak mampu mengangkat ikan ini." Akal sikancil
"Yang benar kancil, kau menerima ikan?" tanya gajah
"Benar gajah, sungguh..! saya menerima ikan yang sungguh besar." Tipu sikancil kepada gajah
"Tapi bagaimana caranya kancil aku bisa turun kebawah?"
"Sebaiknya kamu eksklusif saja gajah turun kebawah sini, karena kalau kau tidak cepat ikan ini bisa lepas kembali" jawab si kancil
Si gajah berpikir sejenak, bisa saja dia eksklusif turun kebawah dengan gampang, akan namun bagaimana caranya dia bisa naik keatas lagi nanti. Sigajah pun mengajukan pertanyaan kembali kepada sikancil, " kancil, coba saya liaht mana ikan yang kamu temukan?"
"Ikannya ada disepasang kaki ku gajah," kata kancil
"Kalau saya menolong mu dan mesti kebawah sana, lalu bagaimana caranya aku bisa naik dari kolam ini..?" kata sigajah
Kancil pun termenung, dia tidak menduga gajah mampu berfikir sejauh itu. Tidak ibarat dirinya yang lalai pribadi menggeluti kedalam kolam tanpa berfikir hasilnya.
"Kancil, kamu mau memanfaatkan ku ya kancil? kau bermaksud menipuku untuk kepentingan dan keamanan mu sendiri. Sekali-kali kau harus diberi pelajaran kancil..." kata gajah sambil meninggalkan tempat itu.
Sikancil pun hanya terdiam, mendengar perkataan sigajah yang sepertinya tahu bahwa itu hanya akal akalan nya saja agar sigajah mau masuk kedalam bak, dan ia bisa naik keatas.
"Waduuuhhhh...Pak gajah... tolonglah saya... Aku mohon pa gajah" teriak sikancil
Gajah pun tak menyimak teriakan sikancil, dan ia terus saja menjauh pergi dari kolam tersebut.
Sikancil pun mulai frustasi, beliau mulai merasa kedinginan berada didalam kolam itu. Dan hinga menjelang sore hari, tidak ada seekor binatang pun yang mendengar teriakannya.
"Gawat!! bila saya terus didalam bak ini, aku bisa mati kaku." gumam sikancil didalam hati. Sikancil mulai membayangkan selesai hidupnya didalam kolam itu. Dalam keputusasaan sikancil berteriak dengan sangat keras dengan kepala menengadah keatas
"Wahai langit dan bumi..., dan seluruh binatang-hewan didalam hutan. Aku kancil bersumpah tidak akan mendustai lagi untuk kepentingan ku dan keselamatanku sendiri. Kecuali.....!!!!"
Ketika kancil mengucapka kata kecuali, sikancil sengaja mengecilkan suaranya hampir tak terdengar. Tak disangaka, gajah datang-tiba timbul kembali ditepi kolam. Ternyata gajah tidak benar-benar meninggalkan kancil sendiri didalam bak itu. Gajah pun penasaran ingin mendengar ucapakan kancil yang terakhir.
"Kecuali apa, kancil???" tanya gajah
Kancil pun kagetmendengar bunyi gajah
"ternyata kau kembali lagi pak gajah, tolong pak gajah selamatkan saya." kata sikancil
"Jawab dahulu pertanyaanku kancil, kecuali apa?" tanya gajah
"Hmmmmm.... kecuali untuk menyelamatkan diri. Karena saya hanya binatang yang kecil yang sering terancam oleh macan, singa, serigala, dan hewan lainnya." Jawab sikancil
"Benar begitu kancil?" sahut gajah. "Dan kini apakah kau telah sadar dan berjanji tidak akan menipu, menjahili, dan tidak akan berbuat tindakan yang merugikan binatang-hewan lain??" tanya gajah
"Benar pak gajah, betul. Aku betul-betul berjanji." jawab kancil
"Baiklah kancil, kini saya akan menolong mu keluar dari kolam ini." kata gajah
Kemudian gajah pun menjulurkan belalainya yang panjang intuk menangkap kancil dan mengangkatnya keatas. Sesampainya diatas kancil berkata
"Terima kasih pak gajah, saya tidak akan melalaikan kebaikan mu ini pak gajah." Kata kancil.
Sejak insiden itu sikancil pun menjadi hewan yang sangat bagus. Ia tidak lagi mendustai, jahil, iseng mirip yang pernah dia lakukan dahulu kepada hewan-binatang lain dihutan.
Tag:
Dongeng anak, dongeng anak bergambar, kisah gajah, dongeng kancil, kisah harimau, kisah fabel, cerpen, cerpen fabel, dongeng pendek, kisah edukatif