Cerdiknya Abu Nawas yang Mencium Pantat Ayam Panggang
Selamat Pagi para
Abu Nawas likers,sebut saja lah buat anda - anda yang suka
dongeng Abu Nawas dengan Abu nawas Likers yah,gak pada keberatan kan,,heeee...eee
Ketemu lagi di blog saya yang gak prefisional ini,Blog yang selalu menceritakan kisah - kisah lucu,dan dongeng - kisah Kisah.
Kesimpulan dongeng kali ini ihwal kegalauan Sultan Harun Ar-rasyid terhadap abu nawas yang telah sering mempermalukannya di depan para pejabat istana maupun di depan para pejabat - pejabat kerajaannya.
Tokoh - tokoh dalam dongeng ini:
- Abu Nawas
- Sultan HArun Ar-rasyid
- Tamu Kerajaan
- Pejabat Istana
- Ayam Panggang
Penasaran dengan kisah
cerdiknya Abu Nawas,Oke selamat membaca dan kamu pun bisa
download file kisah Abu Nawas nya untuk dibaca secara offline yah.
|
Cerpen Anak Abunawas |
Awal kisah,Pada suatu hari seperti lazimRaja Harun Ar-Rasyid
sedang resah dengan sikapnya si Abu Nawas.
Karena sudah beberapa kali Abu Nawas telah membuatnya malu di depan para pejabat kerajaan.
Berlatar belakang dendam inilah kemudian hasilnya Raja Harun hendak menciptakan suatu
jebakan terhadap Abu Nawas.
Dan Jika Abu Nawas gagal menghadapi jebakan tersebut, maka suatu eksekusi pun
akan diberikan kepadanya.
Singkat dongeng
Maka dipanggil lah Abu Nawas untuk menghadap Raja Harun Ar- Rasyid. Setelah melalui beberapa prosedur, hingga juga
Abu Nawas di istana kerajaan. Sang raja kemudian
memulai pertanyaannya,
"Wahai Abu Nawas, di depan
meja ku itu ada sepanggang daging
ayam yang yummy dan enak dilahap,
tolong secepatnya ambilkan."
Abu Nawas pun tampak galau dengan perintah raja Harun Ar-Rasyid tersebut, sebab
tak lazimnya ia disuruh mengambilkan masakan untuk raja.
Abu nawas berkata dalam hatinya
"Mungkin raja ingin menjebakku,
saya mesti waspada"
Abu Nawas pun karenanya menuruti perintah itu. Setelah mengambil ayam panggang sang raja, kemudian Abu Nawas pun kemudian memberikannya kepada raja.
Namun, sang raja harun ar-rasyid belum eksklusif
menerimanya,
Raja bertanya lagi,
"Abu Nawas, di tangan kamu ada
sepotong ayam panggang enak,
silahkan dirasakan."
Begitu Abu Nawas hendak memakan ayam panggang tersebut, datang-tiba raja berkata
lagi,
"Tapi ingat Abu Nawas, dengarkan dahulu petunjuknya. Jika kamu memangkas paha ayam itu, maka saya akan memotong pahamu dan jikalau kau memangkas dada ayam itu, maka saya akan memangkas
dadamu. Tidak cuma itu saja, bila kau memangkas dan memakan kepala ayam itu, maka saya akan memangkas kepalamu. Akan tetapi jikalau kau cuma mendiamkan saja ayam panggang itu, kesannya
kamu akan aku gantung."
Abu Nawas Bingung
Abu Nawas pun merasa risau dengan kode yang dititahkan oleh rajanya itu. didalam
kebingungannya, Abu Nawas semakin yakin jikalau hal itu cuma lah sebuah
akal-akalan Raja Harun ar-rasyid saja demi untuk menghukumnya.
Tidak cuma Abu Nawas saja yang merasa tegang, tetapi juga semua pejabat kerajaan yang
hadir di istana semua terlihat tegang juga. Mereka-mereka cuma mampu menebak
dalam hati wacana maksud dari perintah rajanya itu.
Sudah nyaris sepuluh menit lamanya Abu Nawas hanya membolak- balikkan ayam panggang itu.
Sejenak suasana istana menjadi damai.Kemudian Abu Nawas mulai mendekatkan ayam panggang itu sempurna di indera penciumannya.
Para pengunjung yang tiba atas undangan raja Harun mulai terlihat gelisah dan tidak mengetahui apa yang dijalankan Abu Nawas.
Cerdiknya Abu Nawas Di Mulai
Kemudian tampakAbu Nawas mendekatkan indera penciumannya tepat di bagian pantat daging ayam bakar yang kelihatan sangat yummy itu.
Beberapa menit lalu dia mencium bab pantat ayam bakar itu.
Setelah selesai mencium pantat ayam bakar itu, kemudian Abu
Nawas berkata,
"Jika aku harus memotong paha ayam ini, maka Baginda akan memangkas pahaku, jika aku mesti memotong dada ayam ini, maka Baginda akan memangkas dadaku, kalau saya mesti mengkonsumsi dan memangkas kepala ayam ini,Baginda akan memangkas kepalaku, tetapi coba lihat, yang saya lakukan ialah mencium pantat ayam ini," kata Abu Nawas.
"Apa maksudmu, wahai Abu Nawas," tanya Baginda.
"Maksud saya ialah kalau saya melakukan demikian maka Baginda juga akan membalasnya
demikian, layaknya ayam ini. Nah, saya cuma mencium pantat ayam panggang ini saja, maka Baginda juga mesti mencium pantat ayam panggang ini pula," jelas Abu Nawas.
Sontak saja penjelasan Abu Nawas itu membuat suasana yang tegang menjadi terlihat tak menentu.
Para pejabat yang tiba menahan tawa, tetapi bimbang karena takut dieksekusi raja. Sementara
itu, raja yang mendengar ucapan Abu Nawas mulai memerah mukanya. Raja terlihat aib untuk
kesekian kalinya. Untuk menutupi rasa malunya itu, dia menyuruh Abu Nawas untuk
pulang dan menjinjing pergi ayam panggang yang yummy itu.
"Wahai Abu Nawas, cepat
pulanglah, jangan hingga saya
berganti perkiraan," kata raja.
Setibanya di rumah, ia memanggil beberapa tetangganya untuk berpesta ayam panggang.
Untuk kesekian kalinya Abu Nawas pun sukses mempermalukan Raja Harun Ar- Rasyid di depan para pejabat dan pengawal kerajaan.
Demikian kisah Abu Nawas Lolos dari tipuan Raja Harun Ar-Rasyid.
Baca Juga Article Cerita Lainnya yah,biar betah Berkunjung ke Blog Cerita Lucu ini
Terima Kasih.