Pada jaman dahulu periode, insan dan peri hidup rukun berdampingan, Si peri Mekhala yaitu peri yang anggun dan juga berilmu, ia berguru pada Shie. Selain simekhala, Shie juga mempunyai murid laki-laki yang bernama Ramasaur. Ramasaur kalah pandai dengan Mekhala dan ia pun selelu iri pada kepandaian mekhala. Akan namun Guru Shie tetap sayang terhadap kedua muridnya dan tidak pernah membeda-bedakan kedua muridnya.
![]() |
Cerita Dongeng anak asal mula petir (guntur) dilangit |
"Besok... berikanlah kepadaku secawan sarat air embun, barang siapa yang lebih singkat menerima secawan sarat air embun, beruntunglah ia. Karena dari secawan sarat air embun itu akan ku ubah menjadi permata yang dapat mengabulkan undangan apapun."
Kedua muridnya terkesima mendengar perintah dari gurunya. Ramasaur membayangkan beliau akan meminta harta benda dan kemewahan sehingga dalam bayangannya dia akan menjadi orang terkaya di negrinya. Akan tetapi Si Mekhala malah sebaliknya, Ia berfikir dengan keras, karena untuk mendapatkan secawan sarat air embun tentu sangat tidak mudah.
Esok hari nya, pagi-pagi sekali mereka pun pergi kehutan untuk mengumpulkan secawan air embun. Ramasaur yang serakah dan gegabah mencabuti rumput dan tanaman-tumbuhan kecil lain nya. Akan tetapi hasil yang di dapat si Ramasaur sungguh mengecewakan, air embun senantiasa saja tumpah sebelum dituangkan kecawan.
Sebaliknya, Mekhala dengan sungguh hati-hati menyerap embun di antara dedaunan dengan menggunakan sehelai kain. Perlahan-lahan diperasnya kemudian di masukan cawan. Dan balasannya pun sungguh menggembirakan. dan tak lama lalu cawan si Mekhala telah penuh. Ia pun pulang dan memperlihatkan cawan yang sudah di penuhi air embun terhadap Gurunya.
Mekhala memang murid yang bakir, gurunya pun mendapatkan secawan air embun dengan gembira.Dan sesuai akad gurunya, air embun itu pun di ubah menjadi permata sebesar ibu jari. "Mekhala, jikalau kau mengharapkan sesuatu, kau angkat permata ini sejajar dengan kening mu. Lalu kamu ucapkan cita-cita mu." Kata Guru Shie.
Mekhala pun melakukan apa yang di katakan oleh gurunya tersebut, kemudian menyebutkan keinginannya dan dalam sekejap mekhala sudah berada di langit biru, terbang layang mirip burung elang.
Sementara Ramashur gres berhasil menemukan secawan sarat air embun hingga senja hari. Hasil air embun yang di bawa Ramashur tidak sebening yang ditemukan oleh Mekhala. Ramashur pun menyerahkan cawan itu ke pada gurunya. "Ramasaur, meskipun engkau kalah cepat dari Mekhala, kau akan tetap memperoleh hadiah dari ku atas kerja keras mu. Ambil Kapak sakti ini, kau gunakan kapak ini untuk membela diri jikalau kau dalam bahaya, jika kau lemparkan kapak ini kesasaran, gunung pun bisa hancur terkena kapak ini." Kata Guru Shie sambil menyerahkan sebuah kapak sakti yang yang dibuat dari perak.
Ternyata Ramasaur menyalah gunakan kapak yang di beri oleh Guru Shie. Ramasaur iri melihat Mekhala yang mampu terbang terbang layang di langit. Karena iri dan menjadi benci terhadap Mekhala, Ramasaur melemparkan kapak itu ke arah Mekhala yang sedang melayang terbang layang di langit. Mekhala pun menggunakan permatanya untuk menangkis kapak Ramasaur. Akibatnya terjadilah benturan dahsyat dengan cahaya yang sungguh menyilaukan.
Nah adik-adik yang anggun itulah kisah kisah asal undangan guntur atau petir yang suka kita lihat di atas langit.
Tag:
cerpen, kisah anak, cerita anak, dongeng untuk anak, kisah asal usul, dongeng rakyat, dongeng legenda, legenda rakyat, si peri mekhala