Kamis, 30 September 2021

Cerita Anak Islami - Situkang Semir Jadi Haji Mabrur

search suggest : kisah islam, si tukang semir, kisah tukang semir, kisah naik haji, cerpen islami, dongeng anak islami, dongeng anak, cerpen berkhasiat, tukang semir naik haji, cerita anak islami

Adik-adik, Membantu sesama muslim yang tertimpa musibah merupakan merupakan hal tindakan yang terpuji, dan akan di angkat derajat nya oleh Allah SWT. Adik-adik pun bisa berbuat yang serupa baik dengan sobat-sobat atau pun tetangga adik-adik dirumah. Baik untuk cerpen nya mari kita baca.

 Membantu sesama muslim yang tertimpa musibah adalah merupakan hal perbuatan yang terpuji Cerita Anak Islami - Situkang Semir Jadi Haji Mabrur

Cerita Anak Islami


Tukang Semir Yang Saleh Mendapatkan Derajat Haji

Pada suatu hari ada seorang pria yang miskin dan beliau cuma berprofesi selaku tukang semir sepatu. Tetapi walau pun ia miskin, dia sungguh bersungguh-sungguh beribadah. Seperti kebanyakan orang-orang, dia juga sungguh berimajinasi supaya mampu naik haji suatu hari nanti.

Dari hari ke hari, bulan ke bulan , tahun ke tahun, ia bersungguh-sungguh menghimpun duit hasil semir sepatunya demi keinginan suatu saat ia bisa naik haji. duit yang di kumpulkannya tidak pernah mencukupi untuk biaya naik haji. Namun alasannya dia sabar, pad kesannya tabungan untuk naik hajinya pun sudah cukup.

Melihat tabungannya sudah mencukupi untuk naik haji, ia sangat bergembira. Namun, tiba-tiba ia terkejut alasannya adalah tetangganya sedang sakit parah dan memerlukan banyak ongkos untuk berobat.

Si tukang semir pun mendatangi tetangganya yang sedang sakit tersebut yang juga miskin. terdengar tetangganya merintih kesakitan lantaran sakit yang di deritanya. Karena merasa kasihan, situkang semir pun menampilkan semua simpanan hajinya untuk tetangganya berobat.

Si tukang semir memang batal naik haji, tetapi di dalam hatinya ia bahagia karena bisa menunjukkan impian dan ketenangan kepada tetangganya yang sedang ditimpa musibah dan memerlukan ongkos untuk berobatnya.

Seperti biasanya sehabis ia gagal naik haji. Si tukang semir kembali melaksanakan pekerjaan sehari-harinya mirip umumnya.

Dan sementara itu, dikampung sebelah. terdengar ada beberapa saudagar kaya yang berangkat naik haji. Pada suatu dikala di Padang Arafah, sebagian jamaah haji tertidur pulas. dan sang saudagar kaya pun ikut tertidur pulas ditengah-tengah hiruk pikuk.

Dalam tidurnya, Sang saudagar berimajinasi berjumpa dengan Nabi Muhammad. Ia tidak menyia-nyiakan peluang itu untuk mengajukan pertanyaan. Ia mengajukan pertanyaan "Wahai Nabi Muhammad, siapakah diantara kami yang diterima hajinya oleh Allah SWT tahun ini?"
Nabi Muhammad menyebutkan nama si Tukang Semir sepatu.

Sang saudagar pun terkejut dan kembali ia mengajukan pertanyaan, "Wahai Nabi Muhammad, siapa ia, dan berasal dari mana?"
"Dia hamba Allah dari kampung tetanggami,".Saudagar kaya itu tidak yakin, mana mungkin ada seorang yang naik haji dari kampung itu. Karena dia tahu kalau masyarakatdi kampung itu orangnya miskin, Bahkan dari penghasilan masyarakatkampung itu tidak lah mungkin mencukupi untuk ongkos naik haji.
Tiba-tiba dia terbangun dari tidur pulasnya.

Singkat cerita,
Setelah pulang dari naik haji sang saudagar kaya mencari nama orang yang di sebutkan oleh Nabi Muhammad dalam mimpinya. Dan setelah berjumpa dengan orang yang ia cari ternyata dia hanyalah seorang Tukang Semir yang Miskin.

Sang saudagar pun bertanya kepada si tukang semir sepatu, "Apakah tahun ini kamu naik haji? Dalam mimpi aku berjumpa dengan Nabi Muhammad dan berkata perihal nama mu?"

"Aku belum pernah pergi naik haji. Tetapi, barangkali niat, perjuangan, dan tekad ku untuk membantu tetangga ku, sehingga Nabi Muhammad menyebut ku selaku seorang haji yang mabrur." Jawab si tukang Semir sepatu dengan merendah.

Baca yang Ini Juga Yuk ... Menggosok Besi Batangan Menjadi Jarum

Hikmah Cerita Anak Islami - Situkang Semir Makara Haji Mabrur

Adik-adik, marilah kita berguru dari si tukang semir. Walau pun hidupnya miskin, akan namun dia rela berkorban untuk tetangganya yang sedang membutuhkan. Masya Allah, Luar biasa ya Adik-adik..!
Yuk, kita menolong kerabat-saudara kita yang sedang memerlukan, apa pun yang kita sanggup berikan kepada mereka. Meskipun yang kita berikan kecil, namun sangat besar artinya untuk mereka.